uspace.id – Alat musik Santoor merupakan salah satu instrumen tradisional yang berasal dari kawasan Asia Selatan, khususnya dikenal dalam tradisi musik India dan Persia.
Alat musik ini memiliki karakteristik suara yang unik serta tampilan yang estetis, membuatnya menjadi bagian penting dari berbagai pertunjukan musik klasik dan tradisional.
Dalam dunia musik etnik, Santoor menjadi simbol dari kedalaman ekspresi dan keindahan sonik. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai asal-usul, bentuk fisik, cara memainkan, serta peran alat musik Santoor dalam budaya musik di berbagai negara.
Daftar isi artikel
Asal Usul dan Sejarah Alat Musik Santoor
Santoor dipercaya berasal dari wilayah Persia (Iran) dan kemudian menyebar ke wilayah Kashmir di India. Nama “Santoor” berasal dari bahasa Persia yang berarti “seratus senar”, mengacu pada banyaknya jumlah senar yang terdapat dalam instrumen ini.
Dalam tradisi Persia, alat musik ini dikenal sebagai “Santur”, sedangkan di India lebih sering disebut “Santoor”.
Alat musik ini telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai konteks musik, mulai dari musik keagamaan, hiburan rakyat, hingga pengiring tarian klasik.
Dalam konteks musik India klasik, Santoor diperkenalkan sebagai instrumen solo sekitar abad ke-20 oleh maestro Shivkumar Sharma, yang berhasil mengangkat Santoor ke panggung musik klasik Hindustani.
Struktur dan Bahan Pembuatan
Santoor merupakan alat musik petik yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sepasang stik kayu kecil yang disebut “mezrab”.
Instrumen ini berbentuk trapesium dengan permukaan datar, dan memiliki sejumlah besar senar yang direntangkan melintang di atas papan kayu resonator.
Beberapa komponen utama dari alat musik Santoor antara lain:
- Papan Resonator: Dibuat dari kayu berkualitas tinggi seperti walnut atau maple, berfungsi sebagai tempat resonansi suara.
- Senar: Terdiri dari 72 hingga 100 senar, tergantung pada desain dan wilayah asal. Senar ini disusun dalam kelompok, biasanya tiga senar per nada.
- Kaki Penyangga: Berfungsi untuk menopang instrumen agar stabil saat dimainkan.
- Bridge atau Jembatan Nada: Penopang senar yang juga membantu mengatur tinggi rendah nada.
- Mezrab: Alat pemukul dari kayu ringan yang digunakan untuk menabuh senar.
Senar pada Santoor terbuat dari logam, dan tiap senar diatur secara presisi untuk menghasilkan nada-nada tertentu sesuai skala musik yang digunakan. Desain instrumen ini memungkinkan untuk memainkan melodi yang kompleks dengan nuansa ritmis yang khas.
Cara Memainkan Alat Musik Santoor
Santoor dimainkan dengan cara meletakkan instrumen di atas pangkuan atau meja rendah, kemudian pemain menggunakan mezrab untuk menabuh senar.
Teknik bermain Santoor menuntut ketepatan dan kepekaan tinggi terhadap ritme serta tekanan yang diberikan pada senar.
Langkah-langkah dasar dalam memainkan Santoor antara lain:
- Penyetelan Senar: Sebelum dimainkan, Santoor harus disetel sesuai dengan tangga nada yang diinginkan. Ini dilakukan dengan memutar tuning peg atau pengatur senar.
- Posisi Bermain: Pemain duduk bersila atau di kursi pendek, meletakkan Santoor secara horizontal di depan tubuh.
- Penggunaan Mezrab: Stik pemukul dipegang dengan cara khusus agar memungkinkan kontrol penuh terhadap kekuatan dan kecepatan pukulan.
- Teknik Dinamis: Pemain dapat menghasilkan variasi dinamika suara dengan memodulasi tekanan dan lokasi pukulan pada senar.
Meskipun terlihat sederhana, memainkan Santoor membutuhkan latihan yang konsisten untuk menguasai teknik ritme, melodi, dan improvisasi yang menjadi bagian dari performa musik klasik India.
Baca juga: Mengenal Alat Musik Viola: Sejarah, Ciri Khas, dan Teknik Memainkannya
Peran Santoor dalam Musik Tradisional
Di India, alat musik Santoor dikenal sebagai bagian penting dalam musik klasik Hindustani, terutama dalam ragam instrumental solo.
Santoor juga sering digunakan sebagai pengiring dalam pertunjukan musik vokal dan tarian klasik seperti Kathak.
Selain di India, versi berbeda dari alat musik ini juga digunakan di negara lain seperti Iran, Irak, dan Afghanistan.
Di Iran, Santur merupakan bagian penting dari musik klasik Persia dan dimainkan dengan gaya serta skala yang berbeda dari versi India.
Perbedaan utama antara versi India dan Persia terletak pada jumlah senar, sistem tangga nada, serta gaya improvisasi. Meski begitu, keduanya tetap mempertahankan identitas akustik yang serupa.
Santoor di Era Modern
Dalam beberapa dekade terakhir, Santoor mulai digunakan dalam genre musik modern seperti fusi, world music, dan bahkan pop kontemporer.
Seniman modern menggabungkan Santoor dengan alat musik lain seperti gitar, piano, dan instrumen digital untuk menciptakan kombinasi suara yang unik dan menarik.
Teknologi rekaman digital juga memungkinkan Santoor untuk direkam dan digunakan dalam produksi musik film, jingle, hingga meditasi musik. Kemunculan platform digital turut mendukung pelestarian dan penyebaran musik Santoor ke audiens global.
Banyak musisi muda dari India dan negara lainnya mulai mempelajari alat musik ini, baik secara tradisional maupun melalui kursus daring. Hal ini menunjukkan bahwa Santoor masih memiliki relevansi kuat di tengah perkembangan musik global.
Kelebihan dan Tantangan dalam Belajar Santoor
Salah satu keunggulan alat musik Santoor adalah kemampuannya untuk menghasilkan suara yang jernih dan menenangkan.
Resonansi kayu dan senar logam memberikan nuansa suara yang harmonis dan khas, sangat cocok untuk musik meditatif maupun ekspresif.
Namun, tantangan terbesar dalam mempelajari Santoor adalah teknik koordinasi tangan dan kecepatan dalam memukul senar secara presisi.
Pemain harus memiliki kepekaan tinggi terhadap ritme dan kontrol nada agar permainan terdengar bersih dan merdu.
Selain itu, karena struktur instrumen yang besar dan jumlah senar yang banyak, proses penyetelan bisa memakan waktu dan membutuhkan ketelitian.
Baca juga: Mengenal Alat Musik Kontrabas: Fungsi, Sejarah, dan Teknik Permainannya
Alat musik Santoor adalah simbol kekayaan budaya musik dari Asia Selatan yang patut diapresiasi. Keindahan suaranya, kedalaman ekspresinya, dan sejarahnya yang panjang menjadikan Santoor sebagai instrumen yang tidak hanya bernilai artistik tinggi, tetapi juga sarat akan makna budaya.
Bagi pecinta musik tradisional maupun mereka yang ingin mendalami keunikan alat musik dunia, mempelajari Santoor bisa menjadi pengalaman yang memperluas wawasan dan apresiasi terhadap seni musik lintas budaya.
Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat menjadi referensi berkualitas untuk pembaca yang tertarik pada alat musik tradisional, khususnya Santoor.