7 Contoh Investasi Jangka Panjang, Keuntungan, dan Risikonya

Investasi42 Dilihat

Tidak ada orang yang tidak menginginkan kesejahteraan di hari tua. Ada beberapa hal yang bisa di tempuh untuk mewujudkannya, seperti Investasi Jangka Panjang. Dengan investasi jangka panjang, Anda dapat merasa aman secara finansial sambil membiarkan diri Anda mencapai gaya hidup yang Anda inginkan.

investasi jangka panjang

Contoh investasi jangka panjang yang dapat di pilih adalah investasi di pasar uang seperti saham, obligasi, derivatif dan deposito. Bagi Anda yang memiliki profil risiko konservatif, Anda bisa berinvestasi di instrumen lain seperti logam mulia dan properti. Agar Anda dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan, yuk baca penjelasan lengkap contoh investasi jangka panjang melalui artikel MoneyDuck di bawah ini!

Apa Itu Investasi Jangka Panjang

Properti adalah investasi jangka panjang dengan keuntungan jangka panjang

Ada cara untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan, seperti investasi jangka panjang. Menjadi investor jangka panjang menunjukkan bahwa investor bersedia mengorbankan waktu dan uang untuk menghadapi risiko investasi dalam jangka waktu yang lama untuk mencapai potensi keuntungan yang lebih besar. Instrumen investasi jangka panjang membutuhkan setidaknya satu tahun untuk di jual kembali.

Investasi jangka panjang memiliki banyak arti tergantung dari institusi yang membuatnya. Contoh investasi jangka panjang oleh perusahaan akan memiliki arti yang berbeda dengan investasi individual. Untuk korporasi, investasi jangka panjang adalah akun terpisah di neraca yang di gunakan oleh korporasi untuk mewakili kekayaan perusahaan. Contoh investasi jangka panjang yang di lakukan oleh perusahaan dapat berupa saham, obligasi, properti, hak paten dan aset lainnya yang akan di miliki lebih dari satu tahun.

Sementara itu, investasi jangka panjang bagi individu merupakan upaya menginvestasikan aset pada sarana investasi tertentu dalam jangka waktu yang lama untuk memenuhi kebutuhan dan meraih keuntungan di masa depan. Ada yang berinvestasi jangka panjang dengan tujuan untuk membiayai pernikahan, biaya pendidikan anak, kepemilikan rumah, dan kebutuhan dana pensiun. Contoh investasi jangka panjang yang biasanya di lakukan oleh individu adalah reksadana, deposito, saham, dan masih banyak lagi.

Manfaat Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang akan memberikan keamanan finansial di masa tua Anda.

Ada banyak manfaat investasi jangka panjang yang harus Anda ketahui agar lebih termotivasi untuk berinvestasi sesegera mungkin. Tentunya di butuhkan komitmen jangka panjang juga untuk merasakan manfaat tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari investasi jangka panjang:

1. Menjamin Kemakmuran di Masa Pensiun

Memasuki usia lanjut, tentunya terjadi penurunan kemampuan fisik untuk bekerja seperti saat masih dalam usia produktif. Untuk menafkahi diri sendiri dan keluarga, Anda perlu memiliki aset yang bisa menghasilkan keuntungan meski tanpa harus melakukan kerja keras, seperti investasi jangka panjang. Dengan memiliki aset di usia pensiun, Anda bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Jadi Anda bisa merasa baik tanpa stres karena terlalu banyak bekerja.

2. Merasakan Keamanan Finansial

Seseorang yang memiliki sumber pendapatan multi-aset akan merasa lebih aman secara finansial daripada seseorang yang hanya memiliki satu jenis pendapatan. Tanpa penanaman modal jangka panjang, seseorang akan di liputi kecemasan kehilangan pekerjaan sebagai satu-satunya sumber penghasilan.

Dengan investasi jangka panjang, Anda dapat merasakan keamanan finansial sehingga Anda dapat bekerja dengan tenang. Pada akhirnya, Anda dapat mencapai lebih banyak di tempat kerja. Selain itu, Anda akan selalu siap jika terjadi kejadian tak terduga yang membutuhkan dana dalam jumlah besar.

3. Memperoleh Keuntungan

Manfaat lain dari penanaman modal jangka panjang adalah mendapatkan keuntungan dari modal Anda. Investor dapat mengembangkan asetnya dan mengoptimalkan setiap rupiah yang di miliki agar selalu produktif. Keuntungan yang di peroleh dapat di investasikan kembali atau di gunakan untuk keperluan pribadi.

Risiko Investasi Jangka Panjang

Meskipun investasi jangka panjang adalah cara yang tepat untuk mengelola keuangan, tetap ada risiko yang terlibat. Memahami risiko investasi jangka panjang dapat membantu investor memitigasi dan mengantisipasi risiko penanaman modal sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan. Untuk meminimalkan risiko investasi jangka panjang Anda, simak penjelasan detailnya di bawah ini!

1. Risiko Suku Bunga

Kebijakan suku bunga yang di keluarkan bank sentral dapat mempengaruhi pergerakan harga aset pasar modal, seperti saham dan obligasi, dalam waktu yang relatif singkat. Pasalnya, kenaikan suku bunga membuat para pengusaha enggan meminjam uang ke bank sehingga pergerakan ekonomi menurun. Selain itu, investor pasar modal akan memindahkan uang dari pasar modal ke bank sehingga permintaan saham dan aset lainnya menurun.

Tetapi Anda tidak perlu terlalu memperhatikan jika Anda memilih untuk menjadi investor jangka panjang. Risiko suku bunga hanya memiliki efek penurunan dalam waktu yang relatif singkat dan menjadi tidak signifikan jika Anda konstan di pasar modal jangka panjang. Tepat pada saat harga aset di pasar modal turun merupakan momentum yang tepat untuk membeli lebih banyak aset di pasar modal.

2. Risiko Inflasi

Contoh risiko penanaman modal jangka panjang adalah inflasi. Secara sederhana, inflasi adalah berkurangnya daya beli suatu mata uang akibat kenaikan harga. Dengan kata lain, uang yang Anda miliki saat ini tidak dapat di gunakan untuk membeli barang dalam jumlah yang sama di masa depan. Hal ini juga berlaku pada aset investasi yang Anda miliki, jika kenaikan inflasi lebih besar dari kenaikan harga aset maka investor bisa di katakan mengalami kerugian.

Misalnya, jika Anda membeli obligasi dengan bunga 4%, tetapi tingkat inflasi meningkat 5% setahun. Dapat dikatakan investasi yang di lakukan mengalami kerugian sebesar 1%. Namun risiko inflasi dapat di antisipasi jika investor bersedia berkomitmen lebih lama sebagai investor jangka panjang. Semakin lama investor berinvestasi dalam sarana investasi, semakin sedikit risiko inflasi yang mereka hadapi.

3. Risiko Sentimen Pasar

Harga aset di pasar modal di pengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari kinerja perusahaan hingga sentimen pasar. Beberapa perusahaan dengan kinerja keuangan yang buruk dapat di nilai mahal jika investor percaya bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi pertumbuhan di masa depan. Ini bisa terjadi berkat manipulasi harga saham dan informasi palsu yang disebarkan oleh pialang saham. Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis fundamental dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang beredar di media massa.

4. Risiko Perubahan Kurs

Beberapa perusahaan yang harus mengimpor bahan baku atau menjual produk jadi di luar negeri akan sangat di pengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang. Jika kurs mata uang asing naik, maka pembelian bahan baku dari luar akan di anggap mahal dan keuntungan perusahaan akan turun. Sebaliknya, keuntungan perusahaan akan meningkat jika perusahaan menjual produknya ke luar negeri pada saat nilai tukar mata uang naik.

5. Risiko Likuiditas

Investor yang menginvestasikan dananya di sarana investasi tidak boleh menggunakan uangnya untuk tujuan lain apa pun. Investor yang tidak memiliki cukup likuiditas untuk kebutuhan sehari-hari akan terjebak dalam skenario negatif seperti ketidakmampuan memenuhi kebutuhan atau kebutuhan mendadak. Hal ini menyebabkan investor mengambil risiko menjual asetnya dengan harga rendah. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan opsi diversifikasi menjadi aset yang lebih likuid.

6. Risiko Politik Negara

Pengaruh politik juga merupakan salah satu risiko investasi jangka panjang. Jika pemerintah sebagai pengambil keputusan menerbitkan peraturan yang menimbulkan sentimen negatif di pasar modal, maka kinerja pasar modal juga akan menurun. Kebijakan atau peristiwa politik yang dapat mempengaruhi pasar modal, seperti kenaikan upah tenaga kerja, devaluasi mata uang, pemilu, hubungan luar negeri, dll.

Contoh Investasi Jangka Panjang Terbaik

Anda sudah mengetahui definisi dan faktor yang mempengaruhi kinerja portofolio investasi jangka panjang, agar Anda juga paham dengan contoh investasi jangka panjang beserta penjelasannya. Dengan mengetahui contoh investasi jangka panjang, Anda akan lebih mudah memahami gambaran besar instrumen investasi yang tepat untuk di pilih.

1. Investasi Emas

Contoh investasi jangka panjang yang bisa di pilih adalah logam mulia atau lebih spesifik lagi investasi emas. Berinvestasi emas memiliki banyak keuntungan seperti tahan terhadap risiko inflasi, memiliki nilai intrinsik yang tidak lekang oleh waktu, harganya stabil dan cocok untuk investor pemula.

Namun ada beberapa risiko dalam berinvestasi emas, misalnya kenaikan harganya relatif kecil, dan keuntungannya jangka panjang, minimal lima tahun. Investasi emas juga tidak bisa menghasilkan passive income seperti bunga atau dividen sebagai instrumen investasi saham, obligasi dan deposito. Namun, emas berkinerja lebih baik selama penurunan ekonomi, jadi masih layak di miliki sebagai pelengkap portofolio Anda untuk mengurangi risiko fluktuasi.

2. Investasi Saham

Saham adalah bukti penyertaan dalam pembiayaan suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen. Berinvestasi saham memang cukup mudah di lakukan, namun membutuhkan pengetahuan yang mendalam untuk memilih perusahaan dengan fundamental yang baik dan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar modal.

Selain itu, investor juga perlu memahami bagaimana membagi risiko sambil melakukan diversifikasi. Saham juga merupakan contoh investasi jangka panjang yang menghasilkan return terbesar. Namun, perlu di pahami bahwa risiko ekuitas juga tinggi.

3. Investasi Properti

Contoh investasi jangka panjang selanjutnya adalah investasi real estate. Instrumen ini cocok untuk tipe investor dengan profil risiko konservatif yang cenderung menginginkan keamanan daripada kenaikan harga. Properti investasi adalah salah satu sarana investasi yang paling aman dan dapat menunjukkan kenaikan harga yang tinggi dari waktu ke waktu karena permintaan yang tinggi. Namun, investasi real estate merupakan instrumen dengan risiko likuiditas yang lebih tinggi karena aset real estate sulit untuk di jual.

4. Investasi Obligasi

Obligasi atau surat utang merupakan contoh investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan return berupa bunga. investasi  Obligasi di terbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk membiayai proyek-proyek tertentu. investasi  Obligasi tersebut dapat di beli di pasar modal melalui aplikasi investasi digital yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi terbaik yang wajib di miliki dengan proporsi yang ideal sesuai dengan profil risiko yang dimiliki.

5. Deposito

Deposito merupakan salah satu contoh investasi jangka panjang yang aman dan menjanjikan keuntungan tetap. Anda hanya perlu membuka rekening deposito di bank dan menyetorkan deposit minimum untuk memulai investasi deposito. Dana yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum tanggal kedaluwarsa atau Anda akan menerima penalti. Kerugian dari deposito adalah keuntungan yang relatif kecil dibandingkan dengan instrumen lainnya. Untuk menghindari risiko likuidasi, pastikan Anda memilih produk simpanan dari bank yang memiliki reputasi baik.

6. Investasi di Reksa Dana

Berinvestasi di pasar saham menjanjikan keuntungan yang besar, namun tidak banyak investor yang mampu memilih saham yang tepat. Solusi untuk masalah ini adalah dengan berinvestasi di reksa dana. Dengan reksa dana, Anda tidak perlu khawatir menganalisis saham dengan kinerja terbaik karena tugas ini akan dilakukan oleh manajer investasi profesional. Investasi reksa dana juga aman karena dana nasabah dikelola dalam rekening terpisah sehingga manajer investasi tidak bisa leluasa mengakses dana nasabah tanpa izin bank kustodian.

7. Dana Pensiun

Ada ratusan lembaga pengelola dana pensiun di Indonesia yang bisa dipilih untuk mengelola dana pensiun investor. Dana pensiun biasanya disisihkan dari gaji karyawan untuk dikelola sebagai dana pensiun. Anda bahkan dapat mengajukan dana super Anda tanpa harus melalui rujukan dari tempat kerja Anda. Kamu dapat memilih kapan akan pensiun dan jumlah dana yang disisihkan dari gaji bulanan Anda. Anda dapat memilih lembaga superannuation yang dioperasikan oleh perusahaan superannuation atau bank yang menyediakan produk superannuation.

Akhir Kata

Demikian pembahasan dan fakta lengkap tentang Investasi Jangka Panjang. Produk investasi ini merupakan pilihan yang tepat untuk meraup keuntungan di masa depan. Tertarik mencoba investasi jangka panjang?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *