Sekarang investasi di anggap sebagai upaya mengelola keuangan agar aman di masa depan atau untuk mencapai kebebasan finansial. Investasi seringkali di pandang sebagai komitmen jangka panjang yang besar, sehingga orang enggan untuk mulai berinvestasi. Contoh Investasi Jangka Pendek pun beragam, dari emas, reksa dana, hingga obligasi.
Investasi sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi yang memiliki barrier to entry lebih rendah adalah investasi jangka pendek.
Namun, setiap orang memiliki tujuan investasi masing-masing, termasuk investasi jangka pendek. Bahkan investasi jangka pendek yang menguntungkan pun memiliki risikonya sendiri. Karena itu, sebelum berinvestasi, Anda harus mempertimbangkannya dengan matang.
Lantas apa saja pengertian, contoh dan cara investasi jangka pendek? Berikut ini akan di berikan penjelasan lebih mendalam.
Pengertian Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan instrumen investasi yang dapat di cairkan dalam waktu singkat. Menurut Corporate Finance Institute (CFI), pada umumnya investasi jangka pendek memiliki payback period setelah satu hingga tiga tahun. Namun, menurut Investopedia, ada instrumen investasi jangka pendek yang bisa di cairkan dalam beberapa bulan.
Berbeda dengan investasi jangka panjang yang di kenakan pinalti jika di tarik lebih awal, pencairan dana investasi jangka pendek lebih fleksibel. Selain itu, keuntungan dari investasi jangka pendek relatif lebih stabil.
Karena tingkat risiko yang relatif rendah, investasi jangka pendek sangat menarik bagi investor pemula.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), pengertian investasi jangka pendek adalah investasi lancar yang dapat segera di cairkan untuk di adakan selama satu tahun atau kurang.
Menurut Lombantoruan Shopar, pengertian investasi jangka pendek adalah aset dengan tingkat likuiditas yang sangat tinggi.
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Setiap investasi pasti memiliki tujuan, termasuk investasi jangka pendek ini. Berikut beberapa tujuan investasi jangka pendek, yaitu:
- Investasi di tujukan bagi investor pemula untuk mendapatkan pengalaman berinvestasi.
- Ini dapat meningkatkan arus kas Anda dalam periode waktu yang relatif lebih singkat.
- Dapat menambah modal usaha dalam waktu singkat bagi para pengusaha.
- Dapatkan dana tambahan dari uang yang Anda investasikan dalam periode yang lebih singkat.
- Menjadi pendapatan pasif.
Karateristik Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek pun memiliki karakteristik tersendiri, seperti:
- Investasi dapat segera di perdagangkan atau dilikuidasi.
- Hasilnya bisa di nikmati dalam waktu yang relatif singkat.
- Investasi jangka pendek di tujukan untuk manajemen kas, yang berarti bahwa investasi dapat di jual saat di butuhkan uang tunai.
- Investasi dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek. Hal ini di karenakan sebagian besar investor pemula masih belum memiliki
- penghasilan bulanan yang terlalu banyak untuk berinvestasi setiap bulannya.
- Ini memiliki risiko rendah di bandingkan dengan investasi jangka panjang.
- Pengembalian yang di terima cenderung lebih kecil dari investasi jangka panjang.
Contoh Investasi Jangka Pendek yang Bisa di Coba
Ada beberapa contoh investasi jangka pendek. Di Indonesia, setidaknya ada sembilan contoh investasi yang banyak di minati, seperti:
1. Investasi Jangka Pendek Deposito
Deposito merupakan salah satu instrumen investasi jangka pendek yang di miliki oleh bank dan di maksudkan untuk membantu nasabah menyimpan dananya dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan. Deposito dapat di bayarkan sesuai jangka waktu yang telah di sepakati antara nasabah dan pihak bank, mulai dari 1 bulan sampai dengan 12 bulan.
Untuk memulai investasi menggunakan deposito, Anda membutuhkan dana investasi minimal Rp 5.000.000 dengan bunga yang lebih tinggi dari tabungan. Suku bunga deposito yang sama adalah 3,37%. Semakin lama jangka waktu yang dipilih nasabah, maka semakin besar pula bunga yang akan di berikan bank.
2. Investasi Jangka Pendek di Reksa dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi, terutama bagi investor kecil dan investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk memperhitungkan risiko dari dana investasi yang mereka investasikan. Reksa dana tersebut di kelola oleh Manajer Investasi (MI) untuk berinvestasi pada portofolio investasi, seperti saham, obligasi, dan reksa dana pasar uang.
Reksadana adalah cara bagi investor yang ingin mendiversifikasi investasinya dengan membaginya menjadi instrumen yang berbeda. Jenis instrumen investasi ini sebaiknya di investasikan di banyak perusahaan dan bukan hanya satu perusahaan.
Adanya di versifikasi investasi inilah yang membuat bunga yang di terima berbeda dengan investasi yang telah di tanamkan. Misalnya, jika terjadi penurunan saham suatu perusahaan, setidaknya tidak semua investasi yang di tanamkan mengalami kerugian.
Lebih lanjut, reksadana harus meningkatkan peran investor lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
3. Obligasi Negara Ritel (ORI)
Selanjutnya Obligasi negara ritel (ORI) adalah investasi jangka pendek populer lainnya di Indonesia. Instrumen investasi ini pada dasarnya adalah obligasi yang di terbitkan oleh pemerintah. Karena di keluarkan oleh pemerintah, instrumen investasi ini memiliki tingkat risiko yang rendah.
Meskipun ORI memiliki risiko yang rendah, jumlah investasi minimumnya cukup tinggi. Batas minimal pembelian ORI mulai dari Rp 3.000.000 dengan durasi 3 tahun. Investor dapat memilih untuk menahannya hingga jatuh tempo atau menjualnya ke pasar sekunder dan akan mendapatkan capital gain.
4. Investasi Jangka Pendek Savings Bond Ritel (SBR)
Saving Bond Ritel (SBR) adalah salah satu jenis obligasi pemerintah (SBN) dan produk investasi berupa obligasi yang di terbitkan pemerintah. Dana investasi yang di himpun oleh instrumen investasi ini akan di gunakan untuk keperluan pemerintah. Saat Anda membeli SBR, Anda bertindak sebagai pemberi pinjaman negara.
Investasi jangka pendek ini sangat cocok untuk Anda sebagai investor pemula. Sebab, SBR yang di keluarkan pemerintah lebih aman.
Umumnya durasi SBR sekitar 2 tahun dan imbal hasil yang di berikan akan di bayarkan setiap bulan. Menariknya, SBR ini memiliki pelunasan lebih awal dengan jumlah maksimal 50% dari total nilai investasi. Selain itu, Anda dapat mulai berinvestasi di SBR dari nilai nominal Rp 1.000.000.
5. Peer to Peer Lending (P2P Lending)
Bagi Anda yang ingin mengembangkan dana jangka pendek, Anda bisa mencoba P2P Lending sebagai alternatif diversifikasi instrumen investasi. Melalui P2P Lending Anda menjadi pemberi pinjaman (lender) dan mendapatkan bunga dengan meminjamkan dana investasi kepada peminjam (borrower).
Durasi pinjaman P2P mulai dari 1 hingga 12 bulan. Setelah tenor selesai, Anda bisa mendapatkan dana investasi awal beserta bunganya. Sebagian besar peminjam adalah UKM Indonesia yang membutuhkan pinjaman modal usaha, sehingga Anda dapat membantu pengusaha lokal mengembangkan usahanya.
6. Investasi Jangka Pendek Trading Forex
Trading forex adalah jual beli mata uang asing yang saat ini sedang populer karena return yang di peroleh cukup tinggi.
Penting untuk Anda ketahui bahwa trading forex memiliki prinsip high return high risk yang artinya semakin tinggi return yang Anda dapatkan maka semakin tinggi pula resikonya.
Sebenarnya tidak sulit untuk memulai investasi di trading forex. Anda tinggal membeli beberapa mata uang asing, lalu menahannya sebentar dan menjualnya kembali saat harganya naik.
Contoh Investasi Jangka Pendek Jika Anda investor pemula, sebaiknya pilih mata uang yang cenderung stabil, seperti dolar AS, euro, dan pound Inggris.
7. Investasi Jangka Pendek Saham
Selain trading forex, contoh investasi jangka pendek yang paling menguntungkan adalah saham. Investasi saham jangka pendek juga memiliki prinsip high return, high risk. Anda perlu menyiapkan modal yang cukup besar jika ingin membeli saham perusahaan yang relatif stabil atau sering di sebut perusahaan blue chip.
8. Investasi Jangka Pendek Emas batangan
Emas merupakan logam mulia yang harganya cenderung stabil dan selalu naik dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, berinvestasi emas sangat cocok jika Anda tidak ingin mengambil risiko besar saat berinvestasi.
9. Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka merupakan salah satu investasi jangka pendek yang bisa di pilih karena caranya cukup sederhana dan efisien. Namun dari segi rendemen yang di peroleh sangat rendah. Keuntungan menggunakan alat investasi ini adalah Anda tidak di haruskan menyetor dana investasi setiap saat, sehingga Anda bebas mengisi saldo akun kapan pun Anda mau.
Bentuk Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek dapat di lakukan dalam bentuk sertifikat bank, deposito atau surat berharga seperti saham (sekuritas ekuitas) dan obligasi (surat utang). Berikut pengertian bentuk investasi jangka pendek.
1. Efek Bersifat Ekuitas
Saham adalah saham dalam perusahaan (saham biasa yang termasuk dalam saham preferen). Dalam efek ekuitas, pemegang saham tidak berhak atas kompensasi apa pun. Dalam kepailitan, nilai saham hanya berupa sisa kekayaan perseroan setelah di kurangi pembayaran utang kepada seluruh kreditur perseroan. Pemegang saham berhak atas pengembalian perusahaan dan kenaikan harga saham.
2. Efek Bersifat Utang
Surat utang seperti obligasi atau surat berharga komersial bergantung pada lamanya pembayaran. Penanam modal khususnya berhak atas pembayaran pokok utang, bunga dan hak-hak lain sesuai dengan perjanjian berdasarkan syarat-syarat penerbitan surat utang. Surat utang di terbitkan dengan jangka waktu tetap dan hanya dapat di tagih pada saat surat berharga tersebut jatuh tempo.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek
Setiap investasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak terkecuali investasi jangka pendek. Inilah kelebihan dan kekurangan investasi jangka pendek yang perlu Anda ketahui.
Manfaat investasi jangka pendek
- Ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
- Pengembalian cepat dengan arus kas cepat. Ini menghasilkan pengembalian modal dan bunga yang diinvestasikan lebih cepat. Nantinya,
- Anda bisa berinvestasi kembali di investasi lain atau melalui perdagangan pasar uang dan lainnya.
- Hasil panen yang diperoleh relatif stabil.
- Cocok untuk investor yang belum berpengalaman.
Kerugian investasi jangka pendek
- Hasil yang diperoleh lebih rendah jika dicairkan dalam waktu singkat.
- Rentan terhadap inflasi. Ini karena valuasinya tidak bisa bersaing dengan tingkat inflasi tahunan.
- Efek kombinatorial tidak signifikan.
Cara berinvestasi dalam jangka pendek
Segala jenis investasi jangka pendek pasti mengandung banyak risiko, jadi Anda perlu waspada dan berhati-hati. Jika salah perhitungan sedikit saja, bukan tidak mungkin akan mengalami kerugian. Ketika alat investasi dikelola dengan benar, keuntungan Anda akan berlipat ganda. Lantas bagaimana cara melakukan investasi jangka pendek yang tepat agar tetap mendapatkan return? Simak caranya di bawah ini, ya.
1. Tentukan tujuan investasi
Berinvestasi tanpa memiliki tujuan yang jelas akan membuat Anda bingung. Berbeda ketika Anda memiliki tujuan yang jelas seperti mencapai kebebasan finansial di masa depan, jelas Anda akan lebih termotivasi untuk berinvestasi.
2. Cari tahu cara kerja setiap alat investasi
Jika evolusi instrumen investasi cenderung tidak berubah, kemungkinan kinerjanya ke depan tidak akan berubah secara signifikan. Pelajari dengan cermat grafik kinerja pertumbuhan instrumen investasi dan temukan rekam jejak platform.
3. Pilih alat investasi yang komprehensif
Tips dalam melakukan investasi yaitu mengetahui dan memahami instrumen investasi yang dipilih. Jika belum paham, kenali alat-alat yang menarik dan berpotensi untuk dibeli. Investor pemula akan lebih memilih instrumen investasi yang berisiko rendah, seperti emas, reksa dana, atau deposito.
4. Mulailah berinvestasi dengan modal kecil
Meski memiliki risiko yang rendah, sebaiknya Anda mulai berinvestasi dengan modal yang kecil. Pastikan Anda menggunakan cold cash atau uang yang hanya digunakan untuk investasi. Hindari berutang untuk modal investasi Anda.
5. Pilih instrumen investasi dengan return tinggi
Tujuan berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Carilah instrumen investasi yang menawarkan pengembalian tinggi. Lakukan riset secara menyeluruh karena semua instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing.
6. Kombinasi dengan investasi jangka panjang
Memang, investasi jangka pendek memiliki return yang rendah. Namun, Anda dapat mendiversifikasi investasi Anda dengan menggabungkan investasi jangka panjang, sehingga Anda mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan mendiversifikasi portofolio Anda dengan baik, Anda menjaga nilai investasi Anda tetap positif dan di atas inflasi. Temukan juga cara yang tepat untuk menghitung investasi jangka pendek.
Kesimpulan
Contoh Investasi Jangka Pendek merupakan instrumen investasi yang dapat dicairkan dalam waktu singkat. Meski memiliki imbal hasil yang rendah, Anda bisa menggabungkannya dengan investasi jangka panjang untuk memaksimalkan return yang Anda dapatkan.
